Ketua | : | Senianto, S.Pd.I |
Wakil Ketua (Kep. Satkoryon Banser) | : | Murtoyo (Ublik) |
Wakil Ketua | : | Ahmad Supardi |
| | |
Sekretaris | : | Dwi Prasetyo, S.Pd.I |
Wakil Sekretaris | : | Imam Muhayat |
| : | Sigit Nugroho, A.Ma |
| | |
Bendahara | : | Sarju |
Wakil Bendahara | : | Narto |
| | |
Departemen – Departemen | | |
1. Departemen Advokasi Dan Pemberdayaan Masyarakat | : | Suyatno, S.Pd |
| : | Samudi |
| : | Pradika Harsanto |
| : | Asep |
| | |
2. Departemen Pendidikan dan Kaderisasi | : | Muhammad Sahid Efendi, S.Pd.I |
| : | Slamet, S.Pd.I |
| : | Bambang Prasetyo, S.Pd.I |
| : | Eko Purnomo |
| : | Triyono |
| | |
3. Departemen Olahraga dan Kebudayaan | : | Tri Susanto |
| : | Pramu Prasetyo |
| : | Sucipto |
| : | Santoso |
| | |
4. Departemen Agama dan Ideologi | : | Hasan Asrori |
| : | Muzammil |
| : | Nanang Qosim H. A.Ma |
| : | Imron Nuril Anwari |
| | |
Dewan Pembina | | |
Ketua | : | K. Irham Nugroho, S.Ag (Rois Syuriyah MWC) |
Anggota | : | Ahmad Sunarno (Ketua Tanfidziyah MWC) |
| : | Asykuri B. S.Pd.I (Katib) |
Jumat, 30 Desember 2011
SUSUNAN PENGURUS GP ANSOR PAC PUWANTORO
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
06.53
0
komentar
Rabu, 28 Desember 2011
SEJARAH BANSER
1. Pendidikan baris berbaris
2. Latihan Lompat dan Lari
3. Latihan angkat mengangkat
4. Latihan ikat mengikat (Pioner)
5. Fluit Tanzim (belajar kode/isyarat suara)
6. Isyarat dengan bendera (morse)
7. Perkmpungan dan perkemahan
8. Beljar menolong kecelakaan (PPPK)
9. Musabaqoh Fil Kholi (Pacuan Kuda)
10. Muromat (melempar lembing dan cakram)
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
16.50
0
komentar
Label: Artikel
SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN PEMUDA ANSOR
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
16.47
0
komentar
Label: Artikel
SEJARAH LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA
Kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, sepertiNahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918 didirikanTaswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya didirikanlah Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagi kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
Sementara itu, keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana--setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain, sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisai pendidikan dan pembebasan.
Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bi'dah. Gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah di bawah pimpinan Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.
Sikapnya yang berbeda, kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta 1925, akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalamMu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.
Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebsan bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamai dengan Komite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.
Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya hingga saat ini di Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah serta peradaban yang sangat berharga.
Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU , yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
16.42
0
komentar
Minggu, 25 Desember 2011
MENJAGA PLURALISME KEBERAGAMAAN
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
22.35
2
komentar
Selasa, 20 Desember 2011
Pengajian Akbar Harlah NU oleh PC. Nu Kab Wonogiri Tahun 2011 Bersama KH. Said Agil Siraj, MA (PB NU)
Diposting oleh
GP ANSOR PURWANTORO
di
07.33
1 komentar
About
Mengenai Saya
Pengikut
Blog Archive
-
▼
2011
(12)
-
▼
Desember
(12)
- SUSUNAN PENGURUS GP ANSOR PAC PUWANTORO
- SEJARAH BANSER
- SEJARAH LAHIRNYA GERAKAN PEMUDA ANSOR
- SEJARAH LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA
- Tanpa judul
- MENJAGA PLURALISME KEBERAGAMAANOleh : Senianto, S...
- Pengajian Akbar Harlah NU oleh PC. Nu Kab Wonogiri...
- Mengabdi Bangsa
- LPJ. PAC. Ansor 2005-2008
- SUSUNAN PENGURUS PUSAT GP. ANSOR
- Tanpa judul
- PENTINGNYA BERFIKIR BAGI MANUSIA
-
▼
Desember
(12)